Bisnis
Usaha Lampu Hias Kreatif Masih Terang
Berani keluar dari pakem yang sudah ada merupakan
salah satu kunci sukses dalam menjalankan usaha. Seperti contohnya usaha casing
lampu cantik ini yang sekarang sedang ramai di pasaran. Lihat saja, bila dahulu
kita hanya tahu casing/kap lampu terbuat dari kaca aklirik, kayu dan rotan,
kini dengan semakin ketatnya persaingan membuat banyak pengusaha casing lampu
yang mencoba keluar dari pakem tersebut dengan mengganti bahan baku casing
dengan bahan benang, koran bekas, kain perca, hingga stik es krim. Dengan
tampilan yang unik membuat casing lampu ini banyak diminati konsumen.
Bisa
dibilang di jaman modern seperti sekarang fungsi lampu menjadi sangat vital
sebagai pendukung aktivitas masyarakat. Bayangkan jika sekarang tidak ada
lampu, maka banyak aktifitas masyarakat terutama yang dikerjakan pada malam
hari menjadi terganggu. Selain fungsinya untuk menerangi, saat ini lampu
memiliki fungsi lain yaitu sebagai penghias interior ruangan baik ruang tamu ,
teras, maupun ruang tidur. Seperti di ungkapan mahfudin, pengamat wirausaha
dari universitas gunadarma, banyak pelaku usaha lampu saat ini yang melirik
peluang pembuatan casing lampu yang berbentuk unik dan kreatif sebagai penghias
interior ruangan. Karena bila dilihat dari pangsa pasarnya, casing lampu
sebagai penghias ruangan ini sangat terbuka lebar.
Apa
yang diungkap mahfudin diperkuat oleh yudhi dwi pradana, pemilik threadball
salah satu produsen casing lampu berbahan benang. Menurut yudhi, selain sebagai
pelindung bola lampu dari sentuhan dan juga jangkauan anak-anak, lampu
hias/casing lampu dengan tampilan yang unik dan enak dilihat bisa dijadikan
sebagai penghias ruangan, baik itu di rumah, hotel restoran maupun tempat lain
yang membutuhkan penerangan.
Inovasi
unik. Bila kita melihat casing lampu dari bahan kaca, akrilik dan kayu mungkin
sudah biasa. Namun bila semua barang tersebut diganti dengan bahan lain yang
sebelumnya tidak terpikirkan bisa digunakan sebagai bahan casing lampu mungkin
itu akan sangat luar biasa. Apalagi dengan tampilan yang semakin unik, seperti
tampilan casing lampu berbentuk tokoh-tokoh animasi yang banyak dikenal dan
juga bentuk abstrak membuat lampu akan semakin enak dilihat.
Lihat
saja kreasi lampu hias berbahan benang yang dibuat oleh tri isti, pemilik
boneka lampu temari, bagi masyarakat kebanyakan tidak akan terpikir bila benang
jahit bisa dibentuk menjadi berbagai casing lampu yang unik dan menarik
menyerupai tokoh animasi yang banyak diminati anak seperti doraemon,
spider-man, angry birds dan lain sebagainya. Dengan bentuk tersebut, tentunya
casing lampu ini akan cocok bila dipajang di dalam kamar anak maupun ruang
tamu.
Lain
lagi dengan apa yang dibuat oleh Acep Mukhdin AK, produsen casing lampu yang
membuka workshop di daerah condet, jakarta timur. Acep mencoba berkreasi dengan
berbagai barang bekas seperti koran bekas, tutup botol bekas dan berbagai
barang bekas lainnya sebagai bahan baku casing lampunya. “dari berbagai barang
bekas yang saya pakai, casing lampu berbahan kertas koran banyak diminati
pasar,” ungkap acep.
Selain
kedua bahan baku tersebut, di pasaran masih banyak lagi ditemukan produsen
casing lampu yang menggunakan bahan baku unik dan kreatif yang tidak terpikir
sebelumnya seperti casing lampu dengan bahan baku stik es krim yang di buat
oleh sally devina kei dan juga casing lampu dari kain perca yang dibuat oleh
pupung pursita. Seperti di ungkapkan oleh pengamat marketing ahsan permas
tentunya dengan berbagai variasi bahan baku dan juga keunikan bentuk yang di
tawarkan oleh pelaku usaha casing lampu ini maka secara tidak langsung akan
mendongkrak penjualannya.
Modal
kecil. Melihat bahan baku yang digunakan para pelaku usaha casing lampu unik
ini seperti kertas koran, benang, kain perca dan stik es krim maka bisa
dibilang modal yang mereka keluarkan tidak lah besar. Seperti dikatakan acep
mukhdin AK, produsen casing lampu berbahan barang bekas. Untuk merintis
usahanya, acep hanya mengeluarkan modal Rp 150 ribu untuk membeli semua bahan yang
ia butuhkan.
Bukan
hanya acep yang merintis usaha casing lampu unik ini dengan modal terjangkau,
hampir semua pelaku usaha casing lampu unik yang ditemui peluang wirausaha
memulai usahanya dengan modal tidak lebih dari Rp 1 juta. Lihat saja sally devina
kei, pemilik shinning wood. Wanita berusia 18 tahun ini hanya mengeluarkan
modal sebesar Rp 500 ribu untuk erintis usaha lampu berbahan stik es krim.
Walupun dirintis dengan modal kecil namun dengan tampilan yang unik dan menarik
produk buatannnya dapat disukai konsumen.
Modal
kecil bukan berarti tidak bisa mendapat untung besar, karena produk yang dibuat
oleh pelaku usaha casing lampu unik ini bisa dibilang produk seni maka harga
jualnya pun relatif tinggi. Casing lampu berbahan koran bekas buatan acep bisa
laku dijual dengan harga Rp 300 ribu per buah, dan karena bahan baku digunakan
adalah koran bekas yang di belinya dengan harga murah maka keuntungan yang
diperoleh acep bisa mencapai di atas 70%. Begitu juga dengan pelaku usaha lain
seperti pupung pursita produsen casing lampu dengan bahan kain perca dan tri
isti, pemilik boneka lampu temari berbahan benang yang bisa memperoleh
keuntungan bersih diatas 40% setiap bulan.
Kendala
dan pemasaran. Bukan saja modal kecil dengan keuntungan besar satu lagi nilai
lebih dari usaha casing lampu kreatif ini yaitu kendala usaha yang tidak
terlalu banyak. Menurut tri isti, pemilik boneka lampu temari, kendala yang ada
di usaha ini bukan dari faktor luar seperti harga bahan baku yang dikeluhkan
oleh pelaku usaha di bidang lain. Kendal usaha casing lampu kreatif ini
biasanya datang dari diri pelaku usahanya sendiri yang dituntut harus terus
mengembangkan kreatifitas agar produk yang dihasilkan bisa bersaing dipasar.
“mengembangkan kreatifitas bukanlah hal mudah bila pelaku usaha tidak
melatihnya,” jelas tri.
Bicara
mengenai pemasaran, seperti dikatakan pengamat marketing ahsan permas, produk
casing lampu unik ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti mengikuti
berbagai pameran produk kreatif yang kerap diadakan oleh beberapa pihak baik
dari swasta maupun pemerintah. Karena di pameran tersebut, biasanya yang datang
adalah orang-orang yang ingin membeli berbagai produk yang unik dan menarik,
karena itu pameran merupakan tempat yang paling pas untuk memasarkan produk
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar