Minggu, 23 November 2014

Tulisan bisnis 2



Bisnis Jasa di Internet

Rubahlah kebiasaan menulis sebagai hobby atau hanya sebagai media menampilkan sisi personal di publik untuk menaikan citra, agar dikata atau disebut ‘wah’ tersebut menjadi ladang yang menghasilkan materi-finansial. Sehingga, kata yang terangkai dalam kalimat tersusun dalam berbagai paragraf, berisi ide pikiran yang terkumpul dalam satu wadah artikel itu tidak sia-sia. Artinya, tulisan yang anda buat bersusah payah dengan mencurahkan pikiran ekstra itu seharusnya bisa diganjar keuntungan setidaknya secara materi.
Dan sejauh penulis amati, masih banyak orang yang hanya menghamburkan tulisan di media-media sosial hubungan pertemanan di internet, semisal FB, twitter dan lainnya tanpa pernah bisa memberdayakannya menjadi ladang mendulang uang di internet. Pastinya, siapa sih yang tidak mau, jika artikelnya diganjar nilai dalam bentuk konversi uang? 
Dalam dunia bisnis yang semakin ketat dan kompetitif, setiap pebisnis berlomba menjerat konsumen dengan cara online di internet maupun offline dalam aktifitas real pergaulan sehari-hari. Ke dua tempat ini selalu memberikan potensi yang luar biasa, dan memang saling memiliki keterkaitan kuat. Citra bisnis dengan cepat bisa diakses dan diketahui publik salah satunya dengan media internet, dan hal ini bersifat global; seluruh orang bisa memantau dan memperhatikan sepak terjang kegiatan bisnis. Sama halnya dalam aktifitas real (offline), tapi sekup orang yang melihat kegiatan bisnis itu hanya berkutat pada wilayah terbatas, tanpa pernah diketahui oleh masyarakat wilayah lain apalagi masyarakat internasional. Tapi ada juga tanpa menggunakan media internet (offline) untuk ajang promosi. Yang hanya mengandalkan kualitas promosi pelanggan dari mulut ke mulut, walaupun memakan banyak waktu. Namun, tetap saja keuntungan dan kerugian menggunakan ke dua media itu tanpa didukung dengan kualitas bisnis akan percumah saja. Dan terkadang dengan ketekunan dan kualitas produk dan layanan kepada konsumen di media real sehari-hari (offline) tanpa media internet (online) malah memberikan keuntungan lebih dibandingkan media internet (online). 
Kalangan pebisnis yang memanfaatkan media internet secara online melalui wadah media Website yang tersedia sangat membutuhkan penulis artikel untuk mengisi web yang mereka miliki. Karena, web tersebut adalah ajang media promosi, yang harus selalu diisi oleh informasi tulisan tentang produk-produk, hasil penjualan, kegiatan dan sepak terjang bisnis yang dijalankan. Yang dimana pemilik web terlalu sibuk dan kesulitan memenuhi persyaratan itu, sehingga dilimpahkan kepada penulis artikel.
Maka, anda tinggal membentuk dan mempromosikan bisnis yang anda kelola kepada mereka. Tentunya bisnis yang anda jalani ini akan melibatkan tidak hanya anda sendiri, tapi juga penulis lainnya, karena hal ini akan merepotkan jika anda berjibaku sendiri, maka diperlukan orang lain untuk meringankan atau membantu permintaan tulisan yang berjumlah lebih dari satu, bahkan puluhan tersebut. 
Dan anda selaku penyedia jasa penulisan artikelpun harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni tentang SEO, alasannya agar web klien mudah ditemukan trafiknya dalam searching di Google dan engine. Sehingga, banyak pemirsa yang mengklik Web sang klien dan juga web itu mudah ditemukan.

Tulisan Bisnis 1



Bisnis Usaha Lampu Hias Kreatif Masih Terang

    Berani keluar dari pakem yang sudah ada merupakan salah satu kunci sukses dalam menjalankan usaha. Seperti contohnya usaha casing lampu cantik ini yang sekarang sedang ramai di pasaran. Lihat saja, bila dahulu kita hanya tahu casing/kap lampu terbuat dari kaca aklirik, kayu dan rotan, kini dengan semakin ketatnya persaingan membuat banyak pengusaha casing lampu yang mencoba keluar dari pakem tersebut dengan mengganti bahan baku casing dengan bahan benang, koran bekas, kain perca, hingga stik es krim. Dengan tampilan yang unik membuat casing lampu ini banyak diminati konsumen.
    Bisa dibilang di jaman modern seperti sekarang fungsi lampu menjadi sangat vital sebagai pendukung aktivitas masyarakat. Bayangkan jika sekarang tidak ada lampu, maka banyak aktifitas masyarakat terutama yang dikerjakan pada malam hari menjadi terganggu. Selain fungsinya untuk menerangi, saat ini lampu memiliki fungsi lain yaitu sebagai penghias interior ruangan baik ruang tamu , teras, maupun ruang tidur. Seperti di ungkapan mahfudin, pengamat wirausaha dari universitas gunadarma, banyak pelaku usaha lampu saat ini yang melirik peluang pembuatan casing lampu yang berbentuk unik dan kreatif sebagai penghias interior ruangan. Karena bila dilihat dari pangsa pasarnya, casing lampu sebagai penghias ruangan ini sangat terbuka lebar.
    Apa yang diungkap mahfudin diperkuat oleh yudhi dwi pradana, pemilik threadball salah satu produsen casing lampu berbahan benang. Menurut yudhi, selain sebagai pelindung bola lampu dari sentuhan dan juga jangkauan anak-anak, lampu hias/casing lampu dengan tampilan yang unik dan enak dilihat bisa dijadikan sebagai penghias ruangan, baik itu di rumah, hotel restoran maupun tempat lain yang membutuhkan penerangan.
    Inovasi unik. Bila kita melihat casing lampu dari bahan kaca, akrilik dan kayu mungkin sudah biasa. Namun bila semua barang tersebut diganti dengan bahan lain yang sebelumnya tidak terpikirkan bisa digunakan sebagai bahan casing lampu mungkin itu akan sangat luar biasa. Apalagi dengan tampilan yang semakin unik, seperti tampilan casing lampu berbentuk tokoh-tokoh animasi yang banyak dikenal dan juga bentuk abstrak membuat lampu akan semakin enak dilihat.
    Lihat saja kreasi lampu hias berbahan benang yang dibuat oleh tri isti, pemilik boneka lampu temari, bagi masyarakat kebanyakan tidak akan terpikir bila benang jahit bisa dibentuk menjadi berbagai casing lampu yang unik dan menarik menyerupai tokoh animasi yang banyak diminati anak seperti doraemon, spider-man, angry birds dan lain sebagainya. Dengan bentuk tersebut, tentunya casing lampu ini akan cocok bila dipajang di dalam kamar anak maupun ruang tamu.
    Lain lagi dengan apa yang dibuat oleh Acep Mukhdin AK, produsen casing lampu yang membuka workshop di daerah condet, jakarta timur. Acep mencoba berkreasi dengan berbagai barang bekas seperti koran bekas, tutup botol bekas dan berbagai barang bekas lainnya sebagai bahan baku casing lampunya. “dari berbagai barang bekas yang saya pakai, casing lampu berbahan kertas koran banyak diminati pasar,” ungkap acep.
    Selain kedua bahan baku tersebut, di pasaran masih banyak lagi ditemukan produsen casing lampu yang menggunakan bahan baku unik dan kreatif yang tidak terpikir sebelumnya seperti casing lampu dengan bahan baku stik es krim yang di buat oleh sally devina kei dan juga casing lampu dari kain perca yang dibuat oleh pupung pursita. Seperti di ungkapkan oleh pengamat marketing ahsan permas tentunya dengan berbagai variasi bahan baku dan juga keunikan bentuk yang di tawarkan oleh pelaku usaha casing lampu ini maka secara tidak langsung akan mendongkrak penjualannya.
    Modal kecil. Melihat bahan baku yang digunakan para pelaku usaha casing lampu unik ini seperti kertas koran, benang, kain perca dan stik es krim maka bisa dibilang modal yang mereka keluarkan tidak lah besar. Seperti dikatakan acep mukhdin AK, produsen casing lampu berbahan barang bekas. Untuk merintis usahanya, acep hanya mengeluarkan modal Rp 150 ribu untuk membeli semua bahan yang ia butuhkan.
    Bukan hanya acep yang merintis usaha casing lampu unik ini dengan modal terjangkau, hampir semua pelaku usaha casing lampu unik yang ditemui peluang wirausaha memulai usahanya dengan modal tidak lebih dari Rp 1 juta. Lihat saja sally devina kei, pemilik shinning wood. Wanita berusia 18 tahun ini hanya mengeluarkan modal sebesar Rp 500 ribu untuk erintis usaha lampu berbahan stik es krim. Walupun dirintis dengan modal kecil namun dengan tampilan yang unik dan menarik produk buatannnya dapat disukai konsumen.
    Modal kecil bukan berarti tidak bisa mendapat untung besar, karena produk yang dibuat oleh pelaku usaha casing lampu unik ini bisa dibilang produk seni maka harga jualnya pun relatif tinggi. Casing lampu berbahan koran bekas buatan acep bisa laku dijual dengan harga Rp 300 ribu per buah, dan karena bahan baku digunakan adalah koran bekas yang di belinya dengan harga murah maka keuntungan yang diperoleh acep bisa mencapai di atas 70%. Begitu juga dengan pelaku usaha lain seperti pupung pursita produsen casing lampu dengan bahan kain perca dan tri isti, pemilik boneka lampu temari berbahan benang yang bisa memperoleh keuntungan bersih diatas 40% setiap bulan.
    Kendala dan pemasaran. Bukan saja modal kecil dengan keuntungan besar satu lagi nilai lebih dari usaha casing lampu kreatif ini yaitu kendala usaha yang tidak terlalu banyak. Menurut tri isti, pemilik boneka lampu temari, kendala yang ada di usaha ini bukan dari faktor luar seperti harga bahan baku yang dikeluhkan oleh pelaku usaha di bidang lain. Kendal usaha casing lampu kreatif ini biasanya datang dari diri pelaku usahanya sendiri yang dituntut harus terus mengembangkan kreatifitas agar produk yang dihasilkan bisa bersaing dipasar. “mengembangkan kreatifitas bukanlah hal mudah bila pelaku usaha tidak melatihnya,” jelas tri.
    Bicara mengenai pemasaran, seperti dikatakan pengamat marketing ahsan permas, produk casing lampu unik ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti mengikuti berbagai pameran produk kreatif yang kerap diadakan oleh beberapa pihak baik dari swasta maupun pemerintah. Karena di pameran tersebut, biasanya yang datang adalah orang-orang yang ingin membeli berbagai produk yang unik dan menarik, karena itu pameran merupakan tempat yang paling pas untuk memasarkan produk ini.

Minggu, 19 Oktober 2014

tugas pengantar bisnis

                                                                                Bisnis Butik

Para pembaca yang terhormat kali ini saya akan memposting tentang rencana bisnis saya dimasa depan sebagai tugas kuliah, yaitu usaha bisnis butik.Bisnis butik adalah bisnis yang sangat menjanjinkan disamping itu bisnis ini saya ingin tekuni karena cita-cita saya sejak kecil jadi saya akan merincikan dan memaparkan rencana bisnis saya:
Modal yang diperlukan dalam bisnis usaha Butik:
·         Sewa tempat 12 juta pertahun
·         Etalase 3 juta
·         Mesin jahit 5 juta
·         Mesin border 3 juta
·         Mesin obras 1 juta
·         Bahan pakaian 1 juta
·         Setrika 300rb
·         Biaya lain-lain 1 juta

Jadi total modal yang saya keluarkan adalah Rp.26.300.000. Per-item baju saya akan jual berkisar antara 500rb-2juta,sudah termasuk ongkos jahit.Dengan pengalaman dan skill desain yang saya miliki saya yakin bisnis ini akan berkembang dan sukses dimasa yang akan mendatang.Sekian posting rencana bisnis saya Terima Kasih.